Patung Multatuli Membaca Buku

Deskripsi

Koleksi ini merupakan salah satu objek dari Monumen Interaktif Multatuli, Saidjah, dan Adinda yang berada di sisi selatan bangunan utama Museum Multatuli. Dibuat oleh Dolorosa Sinaga, patung memiliki tinggi 201 cm, berat 400 kg, dan terbuat dari perunggu dengan finishing berwarna brown renaissance (coklat antik). Selain itu, objek ini menunjukkan pose Multatuli duduk sambil membaca buku, mengenakan jas dan dasi kupu-kupu.

Detail Koleksi

K.08.93a.R.T/INV.2018

21 Desember 2018

MM.SNR.2018.001.93a

18 Desember 2018

Gagasan mengenai Monumen Interaktif tercipta ketika pendirian Museum Multatuli pada 2016. Bonnie Triyana, seorang sejarawan dan pendiri Historia.id, mengusulkan sebuah konsep objek melalui figur Multatuli untuk menunjukkan bahwa ia bukan tokoh menara gading, melainkan pemikir yang hadir di ruang publik, terbuka untuk dialog dan kritik. Konsep itu pun dimanifestasikan oleh Dolorosa Sinaga, perupa perempuan Indonesia dan pendiri bengkel seni Somalaing Art Studio. Proses pengerjaan monumen ini selama setahun, dari 2017 hingga penempatannya di halaman Museum Multatuli awal tahun 2018.

Monumen Interaktif Multatuli, Saidjah, dan Adinda terdiri dari beberapa elemen bentuk yang diatur dalam konsep instalasi ruang, yaitu Patung Multatuli dalam posisi duduk sedang membaca buku beserta kursinya, rak buku bermeja serta buku-buku yang dipajang di raknya, Patung Saidjah, dan patung Adinda beserta bangku tempat duduknya. Selain itu, tiga patung melambangkan bersatunya manusia-manusia yang mendambakan keadilan dan tidak membedakan ras bangsanya.

Sosok Multatuli diwujudkan sebagai seorang intelektual yang akrab dengan buku sebagai simbol pengetahuan. Oleh karena itu Multatuli diekspresikan dalam posisi duduk sedang membaca dan buku dibuat lebih besar dan tebal dari dirinya yang melambangkan kekuatan pengetahuan sebagai landasan untuk melaksanakan perubahan bagi hidup masyarakat tertindas. Sosok patung ini diletakkan di dalam ruangan berukuran 12×12 meter dengan tiga pembagian lantai: lantai pertama di mana Saidjah mempersilahkan masuk; lantai kedua tempat patung Multatuli sedang membaca dan di sampingnya adalah ruang belajarnya yang dihadirkan melalui rak buku dan meja kerja. Kemudian lantai berundak turun adalah tempat di mana pengunjung bisa menemukan Adinda duduk di bangku panjang yang sedang memandang sosok Multatuli.

Monumen Interaktif ini dibangun berlandaskan konsep ekspresi interaktif agar pengunjung dapat mendekati, memasuki ruang kamar kerja Multatuli berada dan merasakan semangat solidaritasnya pada bangsa Indonesia. Selain itu, penempatannya di halaman museum, ingin menunjukkan bahwa gagasan Multatuli tidak terkurung di dalam institusi, tetapi mengalir ke ruang sosial.

Jakarta

Rangkasbitung

Abad ke-21 M

2017

Dolorosa Sinaga

Pengadaan

P: 120 L: 163 T: 201 B: 400 kg

Perunggu

Bukan cagar budaya

Seni rupa

Asli

Utuh, baik

Monumen Interaktif
(halaman museum)

Artikel terkait koleksi:
Tags:
Jam Kunjungan

08.00-16.00 WIB, Sabtu-Minggu sampai 15.00 WIB. Senin dan Libur Nasional Tutup

Museum Location

Jl. Alun-alun Timur No. 8, Rangkasbitung, Lebak, Banten.