Selamat Datang
Virtual Museum

Selama pandemi Covid-19, Kami membatasi kunjungan secara langsung. Anda bisa mengunjungi Museum Multatuli secara virtual. 

OPAC

Kami membangun Open Public Access Catalog, agar bisa diakses publik. Di dalamnya terdapat koleksi buku dan benda-benda dimiliki Museum Multatuli

Festival Seni Multatuli

FSM merupakan program tahunan yang tergabung dalam platform Indonesiana. FSM digagas oleh Pemerintah Kabupaten Lebak dalam rangka membuka ruang interaksi antarbudaya. 

Tentang Museum
Multatuli sudah menjadi bagian dari sejarah Lebak. Penghargaan atas namanya, baik versi pemerintah maupun masyarakat Lebak ditasbihkan mulai dari nama jalan, alun-alun, apotik, hingga LSM.

Sementara itu, Saidjah-Adinda sebagai drama epik dalam Max Havelaar diabadikan melalui nama perpustakaan, taman baca masyarakat, dan komunitas kesenian. Pemikiran dan karya Multatuli menetes dan diadaptasi menjadi puisi, filim, dan teater.

Museum Hours

Selasa - Jumat  : 08.00 - 16.00 WIB
Sabtu - Minggu: 09.00 - 15.00 WIB
Senin & Libur Nasional TUTUP

Museum Location

Jl. Alun-alun Timur No. 8, Rangkasbitung, Lebak, Banten.

Ticket

Umum: Rp. 2000
Pelajar: Rp. 1000
Mancanegara: Rp. 15000

Museum Multatuli  menerima kunjungan rombongan (minimal 30 orang). Klik tombol di bawah ini untuk reservasi.

Who is Multatuli?
Siapa Multatuli?

Museum Multatuli telah berdiri sejak 18 Februari 2018. Lalu mengapa Multatuli menjadi nama museum di Kabupaten Lebak? Siapakah dia?

Multatuli adalah pseudonym dari Eduard Douwes Dekker. Diambil dari bahasa Latin yang mempunyai makna “Aku telah banyak menderita”.

Jam Kunjungan

08.00-16.00 WIB, Sabtu-Minggu sampai 15.00 WIB. Senin dan Libur Nasional Tutup

Museum Location

Jl. Alun-alun Timur No. 8, Rangkasbitung, Lebak, Banten.