Buku Multatuli Brieven Jilid VIII

Deskripsi

Seri Multatuli — Brieven Jilid VIII (judul lengkapnya Brieven van Multatuli. Bijdragen tot de kennis van zijn leven Gerangschikt en toegelicht door M. Douwes Dekker-Hamminck Schepel) diterbitkan oleh De Maatschappij voor Goede en Goedkoope Lectuur di Amsterdam pada 1912. Koleksi ini terdiri dari 10 jilid yang menyajikan korespondensi atau surat-surat pribadi dan publik yang ditulis oleh Multatuli secara kronologis dan sistematis. Sampul buku berjenis hard cover berwarna putih gading dengan motif dedaunan di bagian dalam sudutnya; terdapat informasi judul buku, jilid, dan penerbit di sampul depan.

Detail Koleksi

K.07.25h.R.04/INV.2018

21 Desember 2018

MM.FLG.2018.001.25h

5 Juli 2018

Jilid VIII dari surat-surat Multatuli ditulis dalam rentang periode 1866-1870. Periode ini memperlihatkan Multatuli sebagai penulis yang semakin terlibat dalam perjuangan hak cipta, polemik publik, dan pengembangan gagasan filosofisnya melalui Ideeën. Dalam surat mengenai penerbitan dan hak cipta ditujukan kepada penerbit dan sahabatnya, ia mengungkapkan ketidakpuasan terhadap royalti dan distribusi karya, upaya mempertahankan kendali atas isi dan bentuk tulisannya, serta kekecewaan terhadap perlakuan pasar terhadap karya idealis.

Dalam surat lainnya, Multatuli menanggapi kritik dari surat kabar dan tokoh konservatif dengan gaya retoris yang tajam. Ia menolak dikerdilkan sebagai “pengarang sensasional” dan menegaskan bahwa tulisannya adalah bentuk perjuangan moral. Di samping itu, korespondensi lain memperlihatkan proses penyusunan dan penyaringan gagasan yang kelak dimuat dalam jilid-jilid Ideeën, seperti pendidikan sebagai alat pembebasan, penolakan terhadap dogma dan otoritas buta, serta peran individu dalam membentuk masyarakat yang adil.

Disunting oleh Mimi Douwes Dekker-Hamminck Schepel (istri Multatuli), yang juga bertanggung jawab atas penyusunan dan penjelasan isi. Sebelumnya, koleksi ini dimiliki oleh Multatuli Huis (Museum Multatuli di Belanda). Pada 2016 menghibahkannya kepada Museum Multatuli di Lebak.

Amsterdam, Belanda

Amsterdam