Multatuli Brieven Jilid VI (eks. 2)

Deskripsi

Seri Multatuli — Brieven Jilid VI (judul lengkapnya Brieven van Multatuli. Bijdragen tot de kennis van zijn leven Gerangschikt en toegelicht door M. Douwes Dekker-Hamminck Schepel) diterbitkan oleh De Maatschappij voor Goede en Goedkoope Lectuur di Amsterdam pada 1912. Koleksi ini merupakan eksemplar kedua yang dimiliki Museum Multatuli Lebak, terdiri dari 10 jilid yang menyajikan korespondensi atau surat-surat pribadi dan publik yang ditulis oleh Multatuli secara kronologis dan sistematis. Sampul buku berjenis hard cover berwarna putih gading dengan motif dedaunan di bagian dalam sudutnya; terdapat informasi judul buku, jilid, dan penerbit di sampul depan.

Detail Koleksi

K.07.326.R.S/INV.2025

8 November 2025

MM.FLG.2025.326

7 November 2025

Jilid VI dari surat-surat Multatuli ditulis pada periode 1862-1863, masa ketika dirinya mulai mengembangkan gagasan-gagasan filosofis dan sosial yang kelak menjadi inti dari karya Ideeën, sekaligus memperluas medan kritiknya dari kolonialisme ke dogma sosial dan religius. Dalam suratnya pada dua tahun tersebut, Multatuli mulai menyusun dan menguji gagasan dari seri Ideeën, seperti kebebasan berpikir dan penolakan terhadap dogma, kritik terhadap pendidikan yang menekan kreativitas, serta pertanyaan moral tentang tanggung jawab individu dalam masyarakat. Dalam mengembangkan gagasannya itu, Multatuli berkorespondensi dengan kaum liberal, pendeta, dan akademisi yang sering kali menggunakan nada tajam dan retoris. Ia menolak otoritas yang tidak didasarkan pada akal dan kejujuran.

Selain itu, terdapat surat-surat yang berhubungan dengan masalah penerbitan dan hak cipta. Multatuli menulis kepada penerbit dan sahabat mengenai kesulitan finansial, ketidakpuasan terhadap royalti, dan perjuangan mempertahankan kendali atas karyanya. Ia menuntut agar karya-karyanya tidak diperlakukan sebagai komoditas semata.

Disunting oleh Mimi Douwes Dekker-Hamminck Schepel (istri Multatuli), yang juga bertanggung jawab atas penyusunan dan penjelasan isi. Sebelumnya, koleksi ini dimiliki oleh Multatuli Huis (Museum Multatuli di Belanda). Pada 2016 menghibahkannya kepada Museum Multatuli di Lebak.

Amsterdam, Belanda

Amsterdam